Permainan Teka-Teki Silang

Permainan Teka-Teki Silang atau dalam bahasa inggrisnya Crossword Puzzle merupakan permainan mengasah otak dengan melengkapi setiap huruf pada kotak puzzle dengan petunjuk/clue yang telah diberikan. Permainan ini sering dimainkan tidak hanya di Indonesia, tetapi di seluruh dunia. Sejak kecil, teka-teki silang (TTS) sudah menjadi permainan yang tidak asing lagi bagi kita, untuk berkumpul bersama teman dan keluarga. Permainan ini cukup sulit. Inilah sebabnya mengapa basis penggemar TTS dapat dikatakan sangat merata. Dari orang tua hingga anak-anak, semua orang kecanduan menyelesaikan kata-kata dalam teka-teki silang. Tapi Taukah kamu bagaimana awalnya Permainan Teka-Teki Silang atau TTS awalnya di ciptakan?

Awal Mula Permainan Teka-Teki Silang

Dahulu kala, teka-teki silang tidak seperti yang dikenal hari ini, tetapi mereka masih semacam permainan kata. Format permainan teka-teki silang menggunakan kotak horizontal dan vertikal pertama kali muncul di majalah Italia Il Secolo Illustrato della Domenica (1890). Ini dirancang oleh reporter kota Corriere della Sera Giuseppe Arnoldi dan menamai permainan itu “Per passare il tempo” (“Perjalanan waktu”). Ini menggunakan empat kotak yang tidak memiliki kotak berbayang hitam, tetapi sudah berisi arah horizontal dan ke bawah.

Sekitar 20 tahun kemudian, teka-teki silang dengan format baru pertama kali muncul di surat kabar New York World pada 21 Desember 1913. Ini adalah Arthur Wynne, seorang pria yang disebut sebagai orang pertama yang menciptakan TTS.

Pada Mulanya, Arthur Wayne yang bekerja di salah satu agensi media di New York, AS. Dia mendapat tugas dari bosnya untuk membuat semacam permainan yang bisa dimuat di surat kabar berita. Dia juga mencoba banyak hal berbeda demi membuat game yang bisa dinikmati dan menghibur pembaca. Wayne telah mengerjakan format permainan lama yang disebut Pompeii, yang dikenal dalam bahasa Inggris sebagai “Magic Square”. Saat ia menerapkan permainan itu, Wayne juga menemukan teka-teki silang. Penerbitnya tertarik, jadi game itu diletakkan di halaman “hiburan”. Sejauh ini, Wayne dikenal sebagai bapak teka-teki silang dunia.

Teka-teki silang Arthur pertama kali muncul pada tanggal 21 Desember 1913. Namun saat itu bentuknya masih berupa pola berlian, sederhana dan sangat mudah dimainkan. Untuk itulah banyak orang langsung menyukai game ini. Baru pada akhirnya New York Times, surat kabar terkemuka Amerika, menetapkan standar untuk teka-teki silang. Standar itu adalah bentuk simetris dengan panjang kata minimal tiga huruf. Dan hingga hari ini, TTS terus bertransformasi menjadi berbagai bentuk yang kita lihat saat ini.

Manfaat Bermain Teka-Teki Silang

Selain Menghibur dan menghabiskan waktu senggang, Bermain TTS juga memberikan dampak/manfaat yang baik terutama buat lansia. Berikut kami rangkum beberapa manfaat bermain TTS :

Melatih Kerja Otak

Semakin tua usia, semakin terbatas aktivitas bagi lansia. Namun, itu tidak menghentikan orang tua untuk menemukan aktivitas untuk melatih otak mereka. Salah satu kegiatan untuk otak yang meningkatkan kesehatan otak adalah berlatih dengan mengerjakan teka-teki silang. Permainan ini melibatkan sisi kiri dan kanan otak, membantu manula melatih seluruh otak. Otak kanan menangani kreativitas, sedangkan otak kiri menangani logika. Jadi bermain teka-teki silang membantu lansia meningkatkan kemampuan kognitif mereka secara keseluruhan.

Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Lansia yang bermain TTS menunjukkan kemampuan berpikir yang lebih baik daripada mereka yang tidak. Bahkan, lansia yang memainkan permainan ini juga menunjukkan kemampuan berkonsentrasi yang lebih tinggi.
Selain itu, orang tua yang bermain teka-teki silang memiliki kemampuan tata bahasa yang cukup baik. Sedangkan lansia yang bermain teka-teki silang memiliki kemampuan organisasi dan perencanaan yang baik. Dapat disimpulkan bahwa dengan rutin bermain permainan untuk mengasah kemampuan otak, seperti teka-teki silang, angka dan huruf, dapat meningkatkan kemampuan otak untuk berpikir secara umum.

Mencegah Pikun

Permainan otak seperti teka-teki silang juga efektif mencegah kepikunan. Oleh karena itu, permainan seperti catur dan teka-teki silang menjadi pilihan tepat bagi para lansia yang ingin menjaga kesehatan otaknya.
Selain itu, orang dewasa yang lebih tua yang sering melakukan kegiatan yang meningkatkan kesehatan mental dan meningkatkan kesehatan otak dapat mengurangi risiko penurunan kognitif dan penyakit Alzheimer. Oleh karena itu, agar otak tetap tajam, para lansia sebaiknya melakukan berbagai aktivitas yang bermanfaat bagi otak, salah satunya adalah mengerjakan teka-teki silang.

Meningkatkan kemampuan dalam bersosial

Orang tua tidak harus bermain teka-teki silang sendirian. Ini berarti mereka dapat mengundang orang lain untuk bermain dan melakukan teka-teki silang dengan lansia lainnya. Ya, game ini juga bisa menjadi cara untuk bersosialisasi dengan orang lain. Saat menyelesaikan teka-teki silang, Lansia dapat meningkatkan peluang mereka untuk berkomunikasi dan bertukar pikiran dengan orang lain, membangun hubungan yang baik dengan orang itu. Jadi orang tua dapat membawa permainan ini ke mana saja, dan jika mereka mau, orang tua dapat bermain dengan siapa saja.…